Minggu, 27 Maret 2016

#pertemuan


Allah, betapa pemurahnya Engkau,!
Aku tektakdir bersekolah di lembaga umum, lalu Kau dirikan sekolah Islam, hingga ku bisa mengeja pendidikanku disana.
Kau anugerahkan untukku 2 sobat terbaik yang tiada tiganya.!
Lalu, dengan dalih agar hafalan sepersepuluh Alqur’anku terjaga, abi mendaftarkanku ke lembaga tahfizh.
Disana Kau pertemukanku dengan seorang, ibadahnya taat, tahfizhnya semangat, otaknya hebat. Yang masih saja baik, bahkan di saat-saat terjepitnya.
Lalu Kau kirimkan lagi, seorang makhluk malam, sahirul layali. Yang kadang labil, keras, namun berkesan. Yang seringkali, menyadarkan. Yang belajar hakikat kehidupan, dari sadar melaku kesalahan.
Kemudian, di jejak masa berikutnya, di belahan bumi-Mu yang lain, Kau hadiahkan, lagi
Ia yang lemah, tapi kuat. Ia yang keras, tapi sensitif. Yang sering tak tertebak. Mengungkapkan kepedulian dengan cara yang entah kapan benar-benar bisa ku membacanya.
Dia, yang kuat tilawahnya, tak pernah absen dzikrnya.
---  
Allah, kami semua manusia, yang Kau beri pemahaman akan din-Mu. Maka, jika kami khilaf, sadarkanlah. Karena sungguh, tak pernah ada maksud kami tuk mendurhakai-Mu..
Allah-ku.. Aku senantiasa mensyukuri pertemuan ini, maka izinkan kami mesyukurinya kelak, di akhirat nanti.

*ahinnukunna

Sabtu, 26 Maret 2016

#perjalanan


Sampai hari ini, disetiap perjalanan kami, abi tak pernah mengijinkanku tidur
,bukan karena motor yang menjadi tak seimbang, karena di bis-pun abi berkata demikian.
Tapi, agar aku melihat, betapa bumi-Nya begitu luas, indah terhampar.
“Perjalanan itu untuk tadabbur alam, jar...”
Dulu, aku terkadang protes untuk itu. Lalu abi menimpali,
“Itu tujuan utama kita jalan-jalan, jar..”, atau, “Di ayat ada dijelaskan, kan?”
Ya. Kini aku tau, Alqur’an menyuruh kita untuk itu.
-----
Tentang perjalanan, aku ingat kekata seorang kawan, adek kelas tepatnya.
“Kak, kata abiku, kalo di jalan, banyak-banyak dzikr..”
“..dzikr apa aja kak, kan ‘subhanallah’ aja juga termasuk dzikr..”
Hmm, semoga Allah pahala dari-Nya mengalir senantiasa.
Karena sejak itu, jarang sekali aku terlupa mengamalkannya.
-----
Beberapa waktu lalu, aku mendengar,
Seorang akhwat yang terlindung bersebab dzikr yang senantiasa ia lantunkan, sepanjang perjalanan.
Ya, ia terhindar dari niat buruk seorang pembunuh, yang urung membunuh karena melihat sang akhwat dikawal. Allahu Akbar.
-----
Allahu Akbar. !!

#sebuah Blackboard


Sebuah blackboard, akan mendapat perhatian saat ada kapur putih yang mewarnainya.
Pun goresan spidol, ia akan samar, atau tak terlihat, jika bukan karena papan putih di belakangnya, jika bukan karena papan putih yang menjadi alasnya.
Ya, semua orang tau itu, namun tak semuanya memahaminya, pun menghargainya.
Maka, dibalik seorang lelaki yang keren, yang punya jam terbang tinggi, pasti ada hati-hati perempuan yang ikhlas ditinggal, dan bakti-bakti tulus mereka.
Maka, dibalik ksatria yang gagah, selalu ada ibu yang pendo’a, dan ayah yang gigih mempersiapkan semua.
Maka tak jarang, orang yang bertatih susah lalu sukses, lebih berkesan, dibanding mereka yang sukses karena warisan.
Maka tak jarang, orang yang insyaf dari kekhilafan, akan lebih ‘terlihat’ dibanding orang yang telah lama berselimutkan kebaikan.
Dan pantas, jika mereka yang baik-baik, akan ter-cap buruk saat suatu khilaf ia lakukan.
Sungguh, betapa tulisan di atas papan lebih terlihat,!
--dan kelak pun, kesholihan sepanjang hayat takkan bermakna, jika di akhir nafas ia justru munkar.
,wal ‘iyadzu billah,-