Sabtu, 26 Maret 2016

#sebuah Blackboard


Sebuah blackboard, akan mendapat perhatian saat ada kapur putih yang mewarnainya.
Pun goresan spidol, ia akan samar, atau tak terlihat, jika bukan karena papan putih di belakangnya, jika bukan karena papan putih yang menjadi alasnya.
Ya, semua orang tau itu, namun tak semuanya memahaminya, pun menghargainya.
Maka, dibalik seorang lelaki yang keren, yang punya jam terbang tinggi, pasti ada hati-hati perempuan yang ikhlas ditinggal, dan bakti-bakti tulus mereka.
Maka, dibalik ksatria yang gagah, selalu ada ibu yang pendo’a, dan ayah yang gigih mempersiapkan semua.
Maka tak jarang, orang yang bertatih susah lalu sukses, lebih berkesan, dibanding mereka yang sukses karena warisan.
Maka tak jarang, orang yang insyaf dari kekhilafan, akan lebih ‘terlihat’ dibanding orang yang telah lama berselimutkan kebaikan.
Dan pantas, jika mereka yang baik-baik, akan ter-cap buruk saat suatu khilaf ia lakukan.
Sungguh, betapa tulisan di atas papan lebih terlihat,!
--dan kelak pun, kesholihan sepanjang hayat takkan bermakna, jika di akhir nafas ia justru munkar.
,wal ‘iyadzu billah,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar