Hanya terkadang,
Allah
mengabulkan, lewat cara yang tak selintaspun kita pernah bayangkan
Teringat do’a
sang ‘abid,
“Allah, akan
kucurahkan seluruh waktuku untuk-Mu, jika aku tak lagi harus mencari
penghidupan demi kuatkan tulang sendiku..”
Dan, do’anya pun
diijabah.
Ia terfitnah,
penjaralah muara baginya.
Do’anya
terijabah, ia tak lagi perlu mencari nafkah.
Tapi ia lupa akan
do’anya, akan janjinya..
Ia mengeluh,
marah pada takdir.
Ia kufur, tak
siap oleh jawab dari do’anya..
Maka, terhadap
dunia
Cukup bagi kita
mengadukan hal kita, mengakui dosa
Biar Allah yang
pilihkan jalannya
Seperti nabi
Ya’qub yang bertutur, ”Hanya pada Allah aku mengadukan kesusahan dan
kesedihanku..”
dan rasul-Nya
Musa, saat berlari dari Mesir, “Mudah-mudahan Rabbku menuntunku ke jalan
yang benar.”
pun tutur nabi
Yunus yang dilansir sebagai sebaik-baik do’a, “Maha suci Allah, sungguh aku
termasuk orang yang zholim..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar