Kamis, 28 Januari 2016

#guru TK



Jadilah guru TK, jar.. atau dosen sekalian..
Entah berapa kali abi menyarankan hal itu padaku. Aku, yang anti dengan dunia bocil _karena tak bisa membaur dengan mereka_ sama sekali belum setuju dengan ide itu.
Kenapa harus TK ??
.....
Hari itu, seorang guru bernasehat di muka kelas. Jangan menggambar makhluk hidup, karena kelak akan diminta Allah untuk untuk menghidupkan. Begitu inti nasehatnya.
Ia terus bernasehat, tak peduli tak diperhatikan.
Sorenya, seorang bocah lima tahunan menggledah isi rumahnya. Dapat. Ternyata buku ta’lim sang bunda targetnya. Dengan alat tulis di tangan, ia segera memilah. Halaman demi halaman. Ia menarik garis. Kali ini bukan hanya corat-coret, tapi benang kusut yang berlapis-lapis. Hitam.
Ah,
Ternyata ia merekam guru tadi. Ia bukan sedang berkarya. Ia menghapus karya. Ia menghapus gambar-gambar sang bunda yang dulu pernah direngeknya.
Ia memahami kata gurunya. Ia mengamalkan ilmunya.
.....
Tentu dengan sedikit penambahan, tapi itu kisahku. Kisah yang ku alami belasan tahun lalu. Dan kini aku sadar, betapa besar pengaruh guru.!
Guru TK bukanlah pendidik manusia biasa. Ia adalah pendidik manusi-manusia berumur emas. Pikiran bawah sadarnya selalu aktif, bahkan meski kakinya berlarian entah kemana.
Jika seorang ibu adalah madrasah awal bagi buah hatinya, maka guru TK adalah gerbang awal kesuksesan seorang  anak manusia.
Betapa tidak, ia adalah pendikte huruf, pengeja a-ba-ta, pengenal hal baru, dan entah apalagi  jasanya. Dan seperti aku, hal-hal yang diajarkannya tak akan lekang sepanjang masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar