Saat permulaan
Islam, sholat lail adalah wajib bagi umat Islam. Seluruhnya. Mereka harus
bangun malam-malam, bermunajat pada-Nya. Setiap hari.
Namun kemudian,
Allah mensunnahkannya. Allah tahu, ada diantara hamba-Nya yang sakit, bekerja,
bahkan berjihad di waktu-waktu itu. Maka diringankanlah beban kita. Lalu, Allah
berkalam lagi, “..maka bacalah yang mudah bagimu dari Al-Qur’an..”
Sungguh, betapa
pemurahnya Dia ,!
Tapi sayangnya,
kita lupa. Kita merasa berada di bawah naungan “sunnah” itu. Maka kita sering
mengabaikannya, terpejam hingga pagi. Padahal, kita bukan yang sakit, bekerja,
alih-alih jihad.!!
Pantaslah Allah
menjajikan kemesraan-Nya bagi mereka yang tulus bermunajat di waktu-waktu itu.
Allah turun ke langit dunia. Allah mengijabah semua do’a, Allah mengampuni
semua pinta.
Ah,
Bukan hanya itu.
Bangun malam-malam, lebih kuat mengisi jiwa. Bekal kekuatan menghadapi urusan
sepanjang siang. Mungkin, ini pula salah satu hikmahnya. Tentang Allah yang
wajibkan qiyamul lail bagi Rasul-Nya. Lalu kita mendengar betapa kuat, betapa
hebat Rasul kita mengemban amanah yang tak pernah usai. Ya, karena qiyamul
lail-lah, yang menjadi pembuka hari-hari keras beliau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar