Jumat, 19 Februari 2016

#visi Tertinggi



Pemuda itu telah mempersiapkan nama anak pertamanya. Seorang perempuan, yang didamba akan menjadi sosok pemudi yang mukminah. Jauh sebelum ia menyiapkan nama seorang yang akan menjadi ibunya.
Bertahun kemudian, do’anya terijabah. Allah amanahkan padanya seorang bayi perempuan tuk mengawali karir pertamanya sebagai seorang ayah.
Dan ibunya, sungguh sosok yang istimewa. Belasan tahun ia membina keluarga, tak pernah absen darinya dua hal paling berat bagi seluruh wanita. Mengandung, menyusui.
Tapi bukan itu yang istimewa, karena yang membuatku tertegun adalah jawabnya saat ditanya,
“Rasulullah menjanjikan, pada tiap seratus tahun, akan ada seorang pionir, yang di tangannya Allah anugerahkan kejayaan Islam. Maka kami berdo’a, semoga merekalah pionir yang dijanjikan itu..”
Allahu akbar.
Sungguh, sebatas yang ku ingat, aku belum pernah mendengar, dari sekian orang yang pernah ku temui, visi yang lebih tinggi dari itu...
Dan kemarin, aku mendapat pencerahan, lagi. Pelajaran serupa yang membuatku ternganga.
Kenapa Dia cantumkan do’a itu saat menyebut ciri-ciri ‘Ibadurrahman, hamba-hamba Ar-Rahman..
“Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrota a’yun, wa j’alna lil muttaqina imama..”
Ya, karena menjadi sholih saja tak cukup. Karena puncak kesuksesan adalah, saat kita bisa menjadi pemimpin orang-orang bertaqwa.
Dan Allah menyiratkan kuncinya _menjadikan keluarga, sebagai penyejuk mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar