Orang dinilai istimewa, bukan saat melakukan hal-hal luar
biasa,
Namun saat ia, berusaha keluar dari kebiasaannya.
Manusia konsumtif yang berusaha berhemat, tentu lebih
istimewa dibanding mereka yang terbiasa, atau bahkan terpaksa berhemat.
Orang-orang yang mudah dalam berinfaq, tentu kalah nilai dibanding
mereka yang bersusah payah sekedar untuk berinfaq.
Orang yang tertatih belajar, tentu tak kalah mulia dengan
orang-orang bergelar.
Maka,
Mereka yang dilansir sebagai semulia-mulia manusia,
bukanlah mereka yang paling bertaqwa karena banyaknya
capaian amal, melainkan
mereka yang beramal dengan kesanggupan maksimal..
Sungguh, betapa adil Rabb kita…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar